Genjitsushugisha no Oukokukaizouki Arc 1 Chapter 00
Diterjemahkan Oleh:Zen Quarta
Hidup ini memiliki kemudahan dan kesulitan.
Aku mempercayai perkataan dari kakek tua Mito itu sebagai perkataan bijak. Hidup ini memiliki gunung dan lembah. Itu adalah kebenaran karena seseorang dapat mendaki diatas kesengsaraan dan juga dapat jatuh ke bawah, dan jika orang itu tetap memilih jalan mudah ke bawah, tak lama kemudian dia akan mendapati dirinya dikelilingi oleh tebing-tebing yang tinggi. Kesimpulannya adalah seseorang harus gigih dalam mendaki kehidupan, tapi aku mempunyai pendapat yang berbeda.
Ini adalah yang aku pikirkan.
Aku dapat berjalan dijalur tanpa tanjakan dan turunan, yang tidak terlalu menyakitkan dan tidak terlalu menyenangkan.
Apa yang bisa kulakukan, dan apa yang tidak bisa kulakukan.
Apa yang ingin kulakukan, dan apa yang tidak ingin kulakukan.
Apa yang aku ingin orang lain lakukan, dan apa yang aku tidak ingin orang lain lakukan.
Meyakini semua itu, Aku berjalan, mencari jalur yang paling cocok dengan diriku pada saat itu. Aku menjalani kehidupan yang normal, tanpa mengambil resiko yang tidak perlu, dan tanpa mengumpulkan kebencian dari orang lain. Mungkin ada orang di luar sana yang berpikir ‘Apa yang menyenangkan dari kehidupan tanpa rasa sakit dan kebahagiaan’, tapi tolong pikirkan ini. Tanpa menghiraukan apa yang seseorang inginkan dan tidak inginkan, hidup akan selalu memiliki rintangan.
Hidup tanpa rintangan hanya ada di surga. Oleh karena itu, seseorang dapat menurunkan ketidakstabilan itu sampai pada tingkat yang dapat ia kendalikan.
Itulah caraku menjalani kehidupanku.
Dengan tenang menganalisa kemampuan, batas, lingkungan sekitar, status keuangan, dan hubungan yang kumiliki, menilai mereka tidak terlalu besar, ataupun terlalu kecil, tanpa tujuan yang terlalu tinggi ataupun terlalu rendah…… itulah kehidupanku.
Dengan begitu aku menikmati sebuah kehidupan yang normal, pergi ke SMP di dekat rumahku, lulus dari SMA swata yang biasa saja, dan melewati masa kuliah di universitas yang tidak terlalu terkenal tapi dengan reputasi yang sama dengan yang lain. Jika ini terus berlanjut, aku mungkin akan memiliki kehidupan kuliah yang tidak terlalu buruk, mendapat perkerjaan yang tidak terlalu buruk, dan membangun sebuah keluarga yang tidak terlalu buruk dengan pasangan yang tidak terlalu buruk. Orang mungkin berpikir itu buruk, tapi ini adalah kehidupan yang nyaman untuk ku.
Bagimanapun, rancana hidup milikku telah dihancurkan.
Itu telah dihancurkan oleh pria yang ada didepan mataku.
O, Pahlawan! Engkau telah benar-benar datang untuk menjawab panggilan kami!” (Raja)
Seorang pria paruh baya dengan perawakan sedang. Umurnya mungkin sekitar 40 sampai 50 tahun. Dia memakai mantel berwarna merah dan sebuah mahkota emas diatas kepalanya. Dia terlihat berwibawa, ya, bagaimanapun kau melihatnya, dia adalah seorang 【 Raja 】 . Wanita muda yang terlihat lembut disebelahnya mungkin adalah seorang 【 Ratu 】 . Dia memakai pakaian mewah, dan terlihat berumur sekitar 30 tahun.
Aku mencoba memahami sekelilingku. Langit-langit yang sangat tinggi, tiang marmer yang tersusun dengan lurus, dan kerpet merah dibawah kakiku. Dikedua sisi terdapat prajurit yang berdiri dengan pakaian seragam dan terlihat serius, dan ada pria yang terlihat seperti perdana menteri di antara mereka. Tidak diragukan lagi ini adalah ruang pertemuan di istana kerajaan… atau sejenisnya. Sesuatu yang biasanya kau lihat dalam adegan pembukaan sebuah game RPG. Seorang Raja, Istana kerajaan, lalu kata “O Pahlawan” yang kudengar tadi. Hrmm… kelihatannya ini adalah salah satu dari “Dunia Itu”.
Tenanglah saat kau kebingungan, dan lebarkan pandanganmu untuk melihat sesuatu yang tak dapat dilihat. Aku berjalan di jalan yang datar setiap harinya. Terburu-buru tidak akan membuat hal ini menjadi lebih baik, menutup mataku atau menghentikan telingaku tidak akan membuat kenyataan didepanku menghilang. Oleh karena itu pertama aku harus lebih mengetahui dunia ini dan mendapat informasi. Pertama adalah pengamatan.
“Ke, kenapa dengan tatapan itu? Apakah kau marah karena kami memanggilmu?” (Raja)
Saat Aku melebarkan mata untuk mengamati, Raja mengatakan hal itu, dengan ragu-ragu. Kemana perginya martabatmu?
“Tidak, aku tidak dapat memahami situasi ini. Pertama-tama, apakah kau cukup baik untuk menjelaskan situasi saat ini?” (Souma)
“K, Kau terlihat tenang. Aku cemburu…” (Raja)
“Ahem.” (Perdana Menteri)
“Bu, bukan apa-apa!” (Raja)
Perdana menteri tadi terbatuk dan Raja mengangkat bahunya dengan terkejut. Melihat kejadian itu, Ratu tertawa kecil dan bahkan para penjaga tersenyum pahit. Dari suasana ini, aku dapat melihat bahwa ‘ Raja yang terlihat Ramah’ ini benar-benar seorang ‘Raja yang Ramah’. Dia terlihat tidak memiliki sedikitpun ambisi yang biasanya dimiliki oleh orang tertinggi di sebuah negara, tapi sebagai negarawan dia mungkin seorang Raja baik hati yang dicintai oleh warganya.
Setidaknya ia tidak terlihat seperti seseorang yang akan mengirim pahlawan ketempat dengan kemungkinan kematian yang tinggi atau membuang pahlawan itu saat dia dinilai tidak berguna lagi, benar-benar melegakan. Tidak tidak, aku telah membaca beberapa web novel dengan cerita seperti ini akhir-akhir ini. Well, Raja dengan sifat seperti itu akan mendapatkan pembalasan dari pahlawan yang kembali kepada mereka. Membaca cerita dengan alur seperti itu memang menyenangkan tapi jika kau bertanya padaku apakah aku ingin mengalami sesuatu seperti itu, tentu saja jawabannya TIDAK.
Setelah aku berbicara sebanyak itu hal ini mungkin dapat dipahami, tapi aku menyadari bahwa aku telah menjadi korban dari sesuatu yang disebut 【 Pemanggilan Pahlawan 】 oleh Raja ini. Mengalihkan pandanganku tidak akan mengubah situasi ini. Oleh karena itu, pemikiran seperti “Aku harap ini hanyalah sebuah mimpi” adalah buang-buang waktu.
“Jadi? Apakah Raja Iblis datang menyerang atau sejenisnya?” (Souma)
“Kau cepat mengerti. Itu seperti yang kau katakan.” (Raja)
“…” (Souma)
“O, oi, apa yang terjadi, Pahlawan. Kau tiba-tiba memegangi kepalamu.” (Raja)
“Tidak… jangan pikirkan ini. Aku hanya merasa sedikit pusing.” (Souma)
Itu mengerikan. Ini adalah perkembangan yang biasa tapi ini membuat kepalaku sakit. Melihat bagaimana Raja iblis datang menyerang dia pasti yakin inilah saatnya memanggil seorang pahlawan, tunggu…
“Maaf. Bisakah kau menjelaskan situasi ini.” (Souma)
“Be, begitukah? Lalu aku akan menjelaskannya.” (Raja)
Dengan itu dimulailah “Penjelasan membosankan tentang dunia yang biasanya ada pada opening sebuah game RPG lama” oleh sang Raja.
Pertama, tentang dunia ini, dunia ini terdiri dari sebuah benua yang sangat besar ‘Randia’ dan pulau-pulau yang tak terhitung jumlahnya. Di benua Randia terdapat banyak negara baik kecil maupun besar, dan selain manusia, terdapat banyak ras seperti therianthrope, elf, dwarf, ogre, dan dragonewt yang hidup disana. Diantara negara-negara itu ada yang menerima semua ras tapi ada juga menganggap ras mereka yang terbaik dan melarang ras lainnya, atau negara dimana semua ras dianggap “sama dibawah seorang pemimpin”, negara-negara ini meningkatkan hegemoni mereka dan berperang, tapi karena sebuah perang dunia parah yang terjadi 60 tahun lalu, negara-negara itu mulai mengikuti jalan kerjasama yang damai.
Selanjutnya adalah tentang Raja iblis dan Ras iblis. Sepuluh tahun lalu, dibagian paling utara benua Randia, sebuah tempat yang biasa disebut 【 Kerajaan Iblis 】 muncul, dari sini berbagai jenis monster besar dan kecil mengalir keluar, mendatangkan kerusakan dibanyak negara. Negara-negara itu kemudian bergabung bersama dan membentuk sebuah pasukan untuk menyerang kerajaan iblis, tapi pasukan itu dimusnahkan. Didalam kerajaan iblis, terdapat 【 Makhuk Jahat 】 dengan kecerdasan yang rendah (atau mungkin tidak sama sekali), dan 【 Ras Iblis 】 dengan kecerdasan tinggi dan kemampuan tempur yang hebat, tapi kehancuran pasukan penyerang disebabkan oleh Ras Iblis. Juga ada rumor tentang Raja yang memimpin Ras Iblis, Sang 【 Raja Iblis 】.
Setelah perang itu, Ras Iblis melakukan serangan balasan, Kerajaan Iblis yang awalnya hanya seukuran kerajaan kecil datang dan menguasai seperlima bagian Benua. Sekarang, wilayah itu disebut 【 Wilayah Raja Iblis 】. Serangan itu sekarang telah berhenti, tapi alasannya karena jumlah prajurit yang dikirim ke garis depan untuk memperluas wilayah telah berkurang, dan nagara-negara itu entah bagaimana mampu mempertahankan garis depan. Bagaimanapun, Negara-negara itu juga tidak memiliki cukup prajurit untuk menyerang Wilayah Raja Iblis, dan jika sisi Ras Iblis berkumpul pada satu tempat, tempat yang lain dapat diserang dengan mudah, jadi jalan buntu diantara mereka tetap berlanjut sampai sekarang.
Selanjutnya adalah tentang negara ini. Negara ini adalah ‘Kerajaan Elfrieden’, Sebuah kerajaan yang tidak terlalu besar dan terletak di ujung paling timur dari benua. Dari awal,  kerajaan ini mencoba meningkatkan kerja sama dari berbagai ras, dan bahkan seorang raja manusia menerima ras lain tanpa diskrimanasi. Setiap ras dapat menikmati hak-hak warga negara, hak pilih, dan semua jabatan selain ‘Raja’ terbuka untuk setiap ras. Bahkan kelihatannya perdana menteri yang menasehati sang Raja adalah seorang manusia setengah elf.
Karena kerajaan ini tidak berbatasan langsung dengan Wilayah Raja Iblis, kerajaan ini hanya menerima sedikit kerusakan dari serangan makhluk jahat, tapi kerjaaan ini dari awal telah kekurangan kekuatan dan keadaan keuangannya tidak berada pada kondisi baik. Dan karena kecukupan pangan yang rendah, pengungsi yang kehilangan rumah mereka akibat perluasan Wilayah Raja Iblis yang membanjiri kerajaan ini hanya memperburuk masalah.
Dan juga, awan hitam terlihat terbentuk diluar perbatasan. Hubungan dengan kekaisaran ‘Grand Chaos’ terlihat semakin memburuk. Kekaisaran yang memeliki wilayah terbesar diluar Wilayah Raja Iblis dan juga negara yang memiliki perbatasan terpanjang dengan wilayah itu. Negara itu juga memimpin serangan pertama ke Wilayah Raja Iblis. Dengan tujuan membersihkan nama baik mereka, kelihatannya  mereka sedang merencanakan serangan kedua, dan oleh karenanya membebankan sebuah permintaan tidak masuk akal yang disebut 【 Permintaan Bantuan Perang 】 kepada negara-negara lain. Itu merupakan suatu gertakan ke wilayah disekitarnya, yang mengatakan “Kami akan pergi berperang jadi beri kami uang dan persediaan. Jika kau tidak melakukan itu kami akan mendatangkan neraka ke negaramu.”.
Terakhir, tentang Pemanggilan Pahlawan yang membawaku kedunia ini. Kekaisaran juga mengirimkan 【 Permintaan Bantuan Perang 】 ke Kerajaan Elfrieden. Kelihatannya permintaan itu berisi perkataan “Jika kau tidak bisa membayar uang bantuan, kau dapat menggunakan Pemanggilan Pahlawan yang dimiliki negaramu, Panggil Sang Pahlawan, dan kirim Pahlawan itu ke Kerajaan kami.”. Sudah jelas bahwa negara ini tidak memiliki dana yang cukup untuk membayar bantuan itu, jadi pasti tujuan mereka adalah Sang Pahlawan.
Apa yang tidak jelas adalah tujuan mereka, apakah mereka ingin menggunakan Sang Pahlawan sebagai aset perang, atau mungkin membedahnya untuk mempelajari dan menciptakan senjata baru, atau mungkin mereka tidak megharapkan apapun dan hanya ingin menggunakan ketidakmampuan membayar bantuan sebagai sebuah alasan untuk melahap Kerajaan ini sekaligus. Menghadapi situasi itu kerajaan memilih untuk setidaknya melakukan Ritual Pemanggilan Pahlawan. Apakah mereka akan memberikan sang pahlawan masih belum ditentukan, tapi jika mereka berhasil memanggil sang Pahlawan, dia akan menjadi kartu negosiasi bagi mereka. Oleh karena itu, mereka tidak punya pilihan selain menunjukan mereka setidaknya menanggapi permintaan itu dan melakukan Ritual.
Juga, tidak ada seorangpun dinegara ini yang mengharapkan Pemanggilan Pahlawan ini berhasil.
BANG!
“Hiii! Kami sungguh minta maaf!” (Raja)
Aku menghentakkan kaki-ku dan sang Raja melompat ketakutan. Jadi apa? Apakah aku benar-benar dipanggil oleh keberuntungan, bahkan tanpa seorangpun mengharapkan aku melakukan sesuatu. Ini bukan masalah yang bisa kau selesaikan dengan ‘Kami tidak mengira itu akan berhasil, tehepero*’!
*TN : Jika kalian sering nonton anime pasti tau ekspresi ini, tehe… :v
Sialan, apakah kau mengatakan Rencana kehidupanku yang tenang telah dihancurkan oleh sesuatu yang bodoh seperti itu!?
Tch… Lalu apa yang akan kau lakukan?” (Souma)
“Ap, apa yang kau maksud dengan apa?” (Raja)
“Tentu saja, Apakah kau akan mengirimku ke kerajaan itu atau tidak.” (Souma)
Itu mungkin bukan bahasa yang aku ingin gunakan dihadapan orang yang lebih tua dan seseorang yang memiliki status sosial yang lebih tinggi, tapi tolong mengertilah. Ini adalah situasi yang akan menentukan hidup dan matiku jadi aku benar-benar akan kehilangan kesabaranku. Bukan karena Kekaisaran dapat memilih hidup dan mati dari kerajaan ini, tidak ada artinya bagiku untuk merendahkan diri.
“Itu… Kami juga bertanya-tanya apa yang harus dilakukan. Kami sedang kebingungan.” (Raja)
Sang Raja terlihat benar-benar kesulitan. Ini sedikit tak terduga. Aku benar-benar menduga dia akan memohon kepadaku sambil menangis atau Dengan lemah mengatakan ‘Kami takut dengan Kekaisaran! Tolong pergi ke Kekaisaran demi negara kami!’. Kau lihat, Raja ini terlihat penakut. Meskipun menjadi sang Pemanggil, dia tak terlihat seperti akan melindungiku dari keinginan Kekaisaran.
“Mengapa kau Kebingungan? Kau takut dengan Kekaisaran, kan?” (Souma)
“Kami takut! Kami takut jadi kami kebingungan!” (Raja)
“Dengan segala hormat, Aku yang akan menjelaskannya mulai dari sini.” (Perdana Menteri)
Orang yang mengatakan itu adalah Perdana Menteri setengah elf itu.
“Sekarang ini, perbedaan kekuatan antara kami dan Kekaisaran sangat jelas. Kami tidak mampu menentang Kekaisaran. Tapi (tidak)beruntungnya, Pahlawan adalah satu-satunya kartu yang kami miliki. Jika kami memberikan kartu ini, negara ini tidak akan memiliki sesuatu yang tersisa untuk bernegosiasi dengan Kekaisaran. Pada akhirnya, mereka dapat mencuri sang pahlawan dan tanpa ragu akan menyerang negara ini.” (Perdana Menteri)
“Ya… hal itu bisa terjadi.” (Souma)
Oushuu Fujiwarashi yang membiarkan kartunya yang dikenal sebagai Minamoto Yoshitsune pergi adalah contoh yang bagus. Orang yang menyerah dan memberikan kartu As mereka kerena Ancaman kecil tidak akan memiliki masa depan. Ah, tapi aku masih tidak yakin jika aku adalah sebuah kartu As. Mereka mengatakan aku seorang pahlawan atau sejenisnya, tapi aku ragu jika aku membangunkan beberapa kekuatan khusus atau yang lainnya… Aku akan menanyakan hal ini.
“Sebenarnya, apa itu seorang Pahlawan? Aku tidak ingat pernah menjadi sesuatu seperti itu.” (Souma)
“Mereka mengatakan Pahlawan adalah ‘Orang yang menunjukan jalan untuk mengubah zaman’.” (Perdana Menteri)
Jadi, bukan orang yang ‘mengalahkan Raja Iblis’…
“Bukankah itu terlalu tidak jelas?” (Souma)
“Bagaimanapun kami kekurangan data.” (Perdana Menteri)
“Jadi kau melakukan upacara dengan data yang tidak cukup.” (Souma)
“Kami sangat malu.” (Perdana Menteri)
Sesuatu seperti surat izin itu tidak akan membuatku merasa senang, kau tau. Bagaimanapun, ini mengkhawatirkan. Tidak peduli apa yang ingin kulakukan terlalu sedikit informasi. ….. Oleh karena itu, apa yang paling kami butuhkan sekarang adalah waktu.
“….Raja. Aku mempunyai sebuah usulan.” (Souma)
“Apa itu? Katakan apapun yang kau inginkan.” (Raja)
“Aku ingin mendiskusikan apa yang akan kita lakukan setelah ini. Bukan berdiri di tempat terbuka seperti ini, tapi dengan hati-hati, duduk diatas kursi. Baiklah…. Tiga diantara kita, aku, kau, dan Perdana Menteri yang ada disana.” (Souma)
“Hm. Bagaimana menurutmu, Markus?” (Raja)
“Menurutku, tidak masalah.” (Perdana Menteri)
Ditanyai oleh sang Raja, Perdana Menteri yang dipanggil Markus itu menundukan kepalanya.
“Oleh karena itu tolong kumpulkan bahan-bahan yang berhubungan dengan negara ini. Fokus terutama pada bahan yang berhubungan dengan pajak, pertanian dan perikanan, masalah ekonomi dan industri, dan transportasi antar kerajaan. Aku juga menginginkan bahan yang berhubungan dengan Pahlawan, juga, tapi… baik, untuk sekarang mari kita lupakan tentang itu.” (Souma)
“Dimengerti. Kami akan mendapatkannya secepat mungkin.” (Perdana Menteri)
Lalu kejadian itu telah berakhir sekarang, dan aku dipanggil secara resmi ke Ruang Raja. Aku duduk di sofa, berhadapan dengan Sang Raja dan Perdana Menteri Markus dalam pertemuan yang panjang. Selama waktu itu, kami berbicara tentang apa yang mungkin kami lakukan. Kebanyakan selama pertemuan itu saat aku membaca bahan yang telah dikumpulkan dan menanyakan masing-masing detailnya, dan keduannya tak terduga dengan penuh semangat setuju dengan rancana yang kuberikan.
Akhirnya pertemuan berakhir, Wajah sang Raja yang sangat cerah saat meninggalkan ruangan bahkan sekarang menjadi bahan pembicaraan diantara para penjaga. Mereka berkata, itu adalah wajah seorang pria yang telah menemukan jalan keluar.
***
Lalu keesokan harinya, Sang Raja yang telah mengumpulkan orang penting istana di ruang pertemuan, berbalik kearah mereka dan menyatakan dengan keras.
“Aku, Raja ke-13 dari kerajaan Elfrieden, Alberto Elfrieden, dengan ini menyatakan bahwa aku menyerahkan mahkota kerajaan kepada Pahlawan yang telah dipanggil Souma Kazuya! Juga, Aku dengan ini mengumumkan pertunangan antara putriku Liecia Elfrieden dan Souma-dono!” (Raja)
Ruangan itu jatuh dalam kesunyian. Semua orang kehilangan kata-kata. Orang yang masih tenang mungkin hanya Sang Ratu dan Markus. Artinya, ini adalah pengumuman yang sangat mengejutkan ‘bahkan untukku’.
***
SPOILER ALERT
【 Pengenalan Karakter: Alberto Elfrieden 】
Raja ke-13 dari Kerajaan Elfrieden, memerintah selama waktu kemunculan Kerajaan Iblis. Dia memiliki kepribadian yang sangat lembut dan sangat dicintai oleh rakyatnya, tapi disisi lain,  dia kekurangan ketegasan, dan tidak memiliki pencapaian yang berarti di masa pemerintahannya. Bagaimanapun, karena dia juga tidak membuat kesalahan yang berarti, dia adalah keberadaan yang akan menyusahkan sejarawan dimasa depan untuk menentukan apakah dia Raja yang baik atau yang buruk. Meskipun begitu, kenyataan dia menyadari batasnya, dan meskipun diumurnya yang baru sekitar 50 tahun menyerahkan Mahkota Kerajaan kepada Pahlawan yang nantinya akan menjadi pendiri Kekaisaran, Kaisar Souma E. Elfrieden, sedikit menggeser jarum meteran ke sisi Raja yang baik.